Anggota Koalisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup
Links
Media
Tuesday, February 20, 2007
Teror Warnai Perpanjangan Serikat Pekerja Kompas
Jakarta, Kompas Inside. Perpanjangan kepengurusan serikat pekerja Perkumpulan Karyawan Kompas (PKK) rupanya mendapat tentangan keras dari manajemen harian Kompas.

Lewat para scab (buruh penghianat), manajemen melakukan aksi teror ke para pengurus PKK guna memuluskan pemberangusan serikat pekerja di harian terbesar Indonesia tersebut.

Menurut sumber Kompas Inside, Rabu (20/2/2007), kertas pengumuman perpanjangan kepengurusan serikat pekerja Kompas yang ditempel di papan pengumuman di dekat meja absen karyawan, segera saja menjadi ajang caci-maki. Aksi corat-coret tersebut berisi kalimat-kalimat kasar dan bernada intimidatif.

Bahkan, beberapa pengurus PKK juga menerima SMS-SMS kotor bernada teror dari beberapa orang 'misterius.'

Aksi Disnaker
Sementara, Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS), besok siang akan menggelar aksi di Kantor Disnaker DKI, Tugu Tani, Jakarta Pusat. Tujuannya untuk mempertanyakan tindak lanjut pengaduan Komite soal anti union manajemen harian Kompas ke Kantor Disnaker DKI beberapa waktu sebelumnya.

"Aksi akan digelar pada pukul 13.00 WIB. Kami akan meminta pertanggungan jawab negara atas pemberangusan serikat pekerja di harian Kompas," kata Wirunantho Adhi, Kordinator Non Litigasi Komite.

Kali ini, kata Wirunantho, aksi yang digelar belum berskala massif. Aksi ini baru diikuti beberapa orang perwakilan dari 38 organisasi yang tergabung dalam Komite.

Seperti pernah diberitakan, serikat pekerja Perkumpulan Karyawan Kompas (PKK) akhirnya memutuskan memperpanjang masa kepengurusan. Keputusan itu diambil secara aklamasi dalam rapat pengurus PKK hari Selasa (6/2/2007) di Gedung harian Kompas. Perpanjangan itu berlaku enam bulan sejak kepengurusan PKK berakhir tanggal 28 Februari 2007. Dengan demikian, kepengurusan PKK masih memakai formatur pengurus lama sampai akhir Agustus 2007.

Sementara, Kepala Dinas Tenagakerja DKI Rusdi Mukhtar, Kamis (1/2/2007) awal bulan ini, menyatakan akan membentuk tim khusus untuk mengusut tindak anti-serikat pekerja (anti union) yang dilakukan manajemen harian Kompas.

Menurut Rusdi, dalam pasal 4 ayat 2 (f), sudah jelas ditegaskan, bahwa salah satu tugas pengurus serikat pekerja adalah: memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan. Maka, pengurus serikat pekerja tidak boleh dijatuhi sanksi. Seperti dimutasi, apalagi dipecat. (umr/E4)
posted by KOMPAS @ 9:40 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Previous Post
Archives
Powered by

Hit Counter
Hit Counter

Free Blogger Templates
BLOGGER

http://rpc.technorati.com/rpc/ping <