Anggota Koalisi |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup |
Links |
|
Media |
|
|
Monday, February 12, 2007
|
FSPM Protes 'Seruan Wartawan Kompas'
|
Jakarta, 12 Februari 2007
Kepada Yth, Brother Bre Redana atau Don Sabdono Wartawan Kompas Di tempat
Perihal : Protes dan Mohon Klarifikasi
Tembusan : -Kapolda Metro Jaya, Bapak Irjen Pol Adang Firman - Bapak Jacob Utama - Bapak Asmara Nababan, Pimpinan Demos - Bro Efix Mulyadi - Sis Maria Hartiningsih - Kawan-kawan AJI - Seluruh Anggota FSPM - Arsip
Dengan hormat,
Inilah kali pertama dalam sejarah Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM) sejak berdiri pada tahun 2000 menerima julukan PETUALANG ketika memberikan dukungan solidaritas kepada sesama buruh.
FSPM kami rintis dengan keringat dan darah!!!.
Diantara Serikat buruh tingkat nasional mungkin kami adalah satu-satunya Serikat buruh yang tidak seperakpun menerima kucuran dana dari lembaga-lembaga funding di tingkat nasional atau international. Tidak dari pemerintah, Jamsostek, partai politik apalagi dari pengusaha. TERMASUK DARI MAS BAMBANG WISUDO!
Kami tetap dapat hidup, berkembang dan melayani anggota-anggota kami secara baik hanya melalui uang iuran anggota.
16.753 anggota kami yang tersebar di Aceh, Sumatera Utara, Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali sangat marah dan kecewa atas tindakan anda melakukan sebuah gerakan yang berjudul Seruan Wartawan Kompas dengan menyebut FSPM adalah petualang yang mendiskreditkan, merongrong dan memutar-balikan nilai-nilai yang diemban kompas.
Ini adalah sebuah hinaan terhadap FSPM.
Anggota-anggota FSPM yang merupakan Pekerja sektor Hotel, Restaurant, Catering, Plaza, Retail dan Pariwisata telah menyatakan sikapnya untuk melakukan tindakan balasan atas seruan yang anda gagas itu.
Wartawan tidak beda dengan Pekerja pariwisata. Tidak lebih dan tidak kurang!
Kalau anda mengaku Pekerja kerah putih, kamipun demikian. Namun kami tidak pernah menjilat dan menjual harga diri kami sebagai manusia.
Wartawan dan Pekerja pariwisata adalah sama-sama buruh yang mengharapkan upah bulanan dan perbaikan kesejahteraan.
Ketika ada Pekerja pariwisata ditindas semena-mena, kami bergerak membelanya.
Ketika Pekerja Hotel Nikko yang dahulu bernama Hotel Presiden di PHK sepihak, kami melakukan aksi unjuk rasa menentang pemecatan tersebut.
Lalu ketika Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta hancur akibat gempa, dan buruhnya mau dirumahkan tanpa upah, kamipun membelanya dan sampai hari ini para Pekerja tetap mendapatkan upah.
Atau ketika tahun 2001 Hotel Regent Jakarta (sekarang bernama Four Seasons) tutup 18 bulan akibat banjir, kami juga dapat memastikan tidak ada yang di PHK dan tetap menerima upah dan uang jasa layanan.
Terlalu banyak jika mau disebutkan, aksi solidaritas yang kami lakukan. Apakah aksi tersebut membuat Pekerja yang tidak terkena masalah melakukan aksi protes bahkan melakukan kebulatan tekad dengan membuat seruan? Jawabannya tidak sama sekali!!!
Brother Bre, kami meminta klarifikasi dan penjelasan dari anda maksud PETUALANG!
Sound system murahan yang "bernyanyi" di Gedung Kompas itu adalah hibah dari kawan-kawan buruh Hotel Shangri-La yang pernah berjuang 2,5 tahun di trotoar depan Hotel Shangri-La menuntut keadilan dan kebenaran. Demikian juga spanduk yang terbentang itu adalah hasil 'urunan' kawan–kawan Pekerja pariwisata.
Sejak berdiri tahun 2000, tidak ada seorangpun dari 16.753 anggota FSPM yang berani melacurkan idealismenya hanya untuk kepentingan pribadi semata.
Oleh karenanya, kami menunggu jawaban anda secara resmi paling lambat 3 hari sejak surat ini kami kirimkan.
Surat ini juga kami persembahkan untuk Sister Maria Hartingsih, peraih Yap Thian Hin Award 2006. kami juga menunggu jawaban anda. Alangkah Naifnya jika tokoh perubahan yang mengaku pejuang kesetaraan perempuan juga tidak bisa memberikan opininya secara Jernih atas permasalahan Mas Bambang Wisudo.
Demikianlah surat dari kami, terima kasih kami haturkan
Odie Hudiyanto Sekretaris Umum |
posted by KOMPAS @
7:19 PM
|
|
|
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|