Anggota Koalisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup
Links
Media
Friday, February 9, 2007
Aktivis Pendidikan Kecele JO Tak di Rumah
Jakarta, Kompas Inside. Sedikitnya 40 orang guru dan aktivis pendidikan dari 10 daerah, Jumat (9/2/2007) petang ini, merasa amat kecele. Soalnya Pimpinan Umum Kompas Jakob Oetama tidak ada di rumah.

Dengan menaiki bus ukuran sedang, aktivis pendidikan dan guru itu tiba di kediaman rumah Jakob Oetama di Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.10 WIB. Ikut serta bersama rombongan adalah Ade Irawan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Lody Paat dari Koalisi Pendidikan.

Bus ukuran sedang itu kemudian diparkir di seberang kediaman pribadi Jakob Oetama (JO). Namun, Jakob Oetama kabarnya tidak ada di rumah. Yang menyambut kedatangan para guru dan aktivis pendidikan dari 10 daerah tersebut hanyalah beberapa anggota Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS) serta belasan satpam Kompas dan aparat kepolisian berpakaian preman.

Beberapa orang anggota Komite memang sudah dulu tiba di kediaman JO pada pukul 15.00 WIB. Nampak hadir, utusan dari LBH Pers, AJI Jakarta, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), dan Forum Pers Mahasiswa se-Jabodetabek (FPMJ). Sementara, rombongan guru dan aktivis pendidikan datang sedikit terlambat karena terjebak kemacetan.

Ketika delegasi pertama Komite tiba, mereka diterima oleh Humas Kelompok Kompas Gramedia (KKG), Nugroho F. Yudho. Nugroho mengaku disuruh JO untuk menemui rombongan serta menyampaikan pesan bahwa JO belum bisa menerima kedatangan delegasi Komite yang hendak berdialog dan mencari solusi terbaik atas kekerasan dan pemecatan yang menimpa Sekretaris Perkumpulan Karyawan Kompas, Bambang Wisudo.

Dalam pertemuan itu, Odie Hudiyanto dari FSPM meminta ke Nugroho F. Yudho agar menyampaikan ke Bre Redana dan Efix Mulyadi, bahwa mereka menunggu klarifikasi dari penggagas "Seruan Wartawan Kompas" ini.

"Kami adalah serikat buruh yang tergabung dalam Komite. Dan kami tidak rela disebut sebagai petualang," tegas Sekretaris Umum FSPM ini. Dalam seruan yang dibuat oleh wartawan senior Kompas itu, memang disebutkan bahwa aksi-aksi yang dilakukan di depan harian Kompas merupakan bentuk petualangan.

Karena itu FSPM sudah mengirim surat protes resmi ke kedua tokoh penggagas seruan tersebut untuk meminta klarifikasi. Langkah protes serupa juga akan dilakukan berbagai organisasi yang tergabung dalam Komite.

Istri Diajak Berunding
Nugroho F. Yudho sendiri mengaku sudah mencoba mencari jalan agar terjadi dialog antara Jakob Oetama dan Bambang Wisudo. Tapi JO, kata Nugroho, meminta agar ditemani Suryopratomo selaku Pemred Kompas dan St Sularto selaku Wakil Pimpinan Umum Kompas.

Sementara dalam dialog tersebut, lanjut Nugroho, Bambang Wisudo bisa ditemani oleh Ketua Perkumpulan Karyawan Kompas, Syahnan Rangkuti. "Usul ini sudah diterima oleh JO," ujarnya. Tapi Nugroho mengatakan pihak Bambang Wisudo yang justru menolak.

Pernyataan itu langsung diprotes anggota Komite. Pasalnya, wartawan Kompas yang ditugaskan untuk menghubungi Bambang Wisudo, yakni Tri Agung Kristanto, malah berkata sebaliknya.

Tri Agung justru mengusulkan agar Bambang Wisudo ditemani istrinya dalam pertemuan itu. Dan menurut pengakuan Bambang Wisudo menyitir pernyataan Tri Agung, kalaupun dia ditemani pengurus PKK, dia tak boleh didampingi oleh Syahnan Rangkuti. Tapi oleh pengurus PKK lainnya. Tentu saja usul ini ditolak oleh Bambang Wisudo.

"Masa aku ditemani istriku. Ada urusan apa istriku dengan perusahaan," kata Bambang Wisudo sebelum berangkat hari Rabu (7/2/2007) siang ke Hongkong untuk menghadiri pertemuan serikat pekerja pers se-Asia Pasifik.

Nugroho sendiri mengaku tidak tahu hal itu yang disampaikan ke Bambang Wisudo. Sebab, ia mengaku memang berbagi tugas. Ia bertugas menghubungi JO dan Tri Agung bertugas menghubungi Bambang Wisudo. Tapi ia menyatakan, opsi itulah yang ia tawarkan dan sudah diterima oleh JO.

Karena tak berhasil menemui JO, maka Komite memutuskan menunggu kedatangan aktivis pendidikan dan guru yang belum datang karena terjebak kemacetan. Pada saat menunggu, Nugroho F. Yudho berpamitan karena ada urusan lain.

Tak sampai satu jam, rombongan guru dan aktivis pendidikan yang prihatin dengan makin berlarutnya kasus Bambang Wisudo, datang. Tapi mereka merasa kecele begitu tahu JO tidak ada di rumah.

Alhasil, Komite kemudian menyerahkan Petisi Dari Para Sahabat ke Kepala Urusan Rumah Tangga di kediaman JO, Y Tito N. Setelah menyerahkan petisi yang sudah ditanda-tangani 150 orang dan masih akan terus bertambah itu, Komite kemudian meninggalkan kediaman JO dengan damai.

Menurut catatan, inilah kedatangan Komite kedua ke kediaman JO guna berdialog sebagai pribadi guna mencari solusi terbaik untuk kasus pemberangusan serikat pekerja di harian Kompas yang dilakukan oleh Pemred Suryopratomo. Sebelumnya, Komite juga telah datang kediaman JO tanggal 26 Januari lalu.

Pada saat itu, Nugroho F. Yudho juga yang menemui. Saat itu Nugroho berjanji akan mencoba menjembatani aspirasi Komite dan JO.

"Kalau cuma dua tiga orang mungkin pak Jakob masih mau menemui," ujar Nugroho saat itu.

Tapi setelah dua pekan lewat, tak ada kabar sama sekali. Maka, rapat Komite memutuskan untuk kembali bersilahturahmi ke kediaman JO. (wia/E4)
posted by KOMPAS @ 2:25 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Previous Post
Archives
Powered by

Hit Counter
Hit Counter

Free Blogger Templates
BLOGGER

http://rpc.technorati.com/rpc/ping <