Anggota Koalisi |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup |
Links |
|
Media |
|
|
Sunday, March 11, 2007
|
AJI Jakarta Putar Film Perjuangan Wisudo
|
Jakarta, Kompas Inside. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menggelar pertemuan anggota bertema "Jurnalis Juga Buruh", Sabtu (10/3), pukul 19.30 WIB.
Acara yang sudah digagas lama itu juga seperti sebuah syukuran karena kemenangan kecil Bambang Wisudo, menyusul keluarnya anjuran Disnaker DKI sehari sebelumnya.
Dalam putusan itu, Disnaker DKI membatalkan surat PHK yang ditanda-tangani Pemred Kompas Suryopratomo terhadap Bambang Wisudo.
Alasan Disnaker DKI, mutasi yang menjadi akar pemecatan Bambang Wisudo tak memiliki dasar hukum. Sebab, Peraturan Perusahaan Kompas hanya berlaku sampai 2004. Sementara surat mutasi itu dikeluarkan 2006.
Selain itu, Bambang Wisudo adalah Sekretaris Perkumpulan Karyawan Kompas, serikat pekerja yang sah dan terdaftar di negara dengan nomer pendaftaran 140/I/P/XI/2001.
Dalam acara pertemuan yang diikuti puluhan anggota AJI Jakarta tersebut, ditegaskan bahwa AJI Jakarta mendukung penuh perjuangan Bambang Wisudo dan keluarga. Karena itu Bambang Wisudo tidak berjuang sendiri.
Bambang sendiri hadir ditemani istri dan putra tunggalnya.
Di acara tersebut, juga diputar film dokumenter perjuangan Bambang Wisudo. Film dokumenter berdurasi 10 menit yang disutradarai Hari Nugroho dengan produser Yus Ardiansyah itu, Bambang kembali menegaskan sikapnya menolak golden shake hand yang ditawarkan Kompas.
"Saya akan terus berjuang sampai saya berhasil," tuturnya. Ia juga menyatakan satu-satu keinginannya bukanlah menerima pesangon dalam jumlah berlimpah. Namun dipekerjakan kembali.
Dalam film itu, turut digambarkan aksi-aksi advokasi Bambang Wisudo oleh Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS) selama tiga bulan terakhir.
Akhirnya acara diakhiri dengan diskusi dan diselingi makan bakso buatan Ateng dan kawan-kawan.
Di akhir acara, Bambang Wisudo menerima tanda-tangan dukungan dari anggota AJI Jakarta sebagai simbolisasi dukungan atas perjuangan Bambang Wisudo. (umr/E5) |
posted by KOMPAS @
8:56 PM
|
|
|
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|