Anggota Koalisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup
Links
Media
Wednesday, December 20, 2006
Kantor Kompas Digeruduk Massa. Pagar Digrendel Rantai
Rabu, 20 Desember 2006, 13:39:03 WIB

DEMO PRO BAMBANG WISUDO
Kantor KOMPAS Digeruduk Massa, Pagar Digrendel Rantai

Laporan: Sholahudin Achmad

Jakarta, Rakyat Merdeka. Lebih dari 500 orang aktivis dari berbagai elemen memenuhi janjinya untuk menyerbu kantor redaksi harian Kompas di gedung Kompas-Gramedia di Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Selatan.

Massa yang tergabung dalam Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja datang dengan menggunakan sound system yang diakut mobil bak terbuka. Mereka langsung menggelar orasi di depan pintu gerbang kantor Kompas yang digrendel rantai.

Sementara, 50 polisi dari Polsektro Tanah Abang di-back up pasukan dari Polrestro Jakarta Selatan berjaga ketat mengamankan kantor milik Jacob Oetama itu.

Demonstran yang berasal dari beberapa elemen seperti buruh, mahasiswa, aktivis pro-demokrasi 1998, hingga jurnalis tersebut menyerukan dukungannya kepada wartawan Bambang Wisudo yang dipecat Kompas beberapa waktu lalu.

Karyawan Kompas-Gramedia yang hendak makan siang pun tidak bisa keluar gedung karena semua pintu diblokir. Banyak diantara mereka malah menonton dari kejauhan.
Bambang Wisudo pun yang dianggap "virus" oleh Kompas juga ikut serta di tengah-tengah massa. Ia sebentar lagi didaulat untuk berorasi.

Massa juga membawa orang-orang yang terbuat dari koran bekas bertulis Kompas. Sebuah poster "panas" juga dibawa demonstran. Bunyinya, "Kompas, Lain di Bibir, Lain di Hati."

Tampak pula di kerumunan massa ada aktivis buruh Dita Indah Sari, aktivis pendidikan Lody S Paat serta pentolan PBHI Johnson Pandjaitan. Aksi mendukung Bambang Wisudo hingga kini masih berlangsung seru. iga
posted by KOMPAS @ 2:35 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Previous Post
Archives
Powered by

Hit Counter
Hit Counter

Free Blogger Templates
BLOGGER

http://rpc.technorati.com/rpc/ping <