Anggota Koalisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup
Links
Media
Wednesday, January 24, 2007
Aki Warnai Aksi Spanduk
Jakarta, Kompas Inside. Aksi spanduk Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS) Rabu (24/12) kemarin kembali diwarnai aksi intimidasi.

Kali ini bukan aparat Tramtib yang turun-tangan, melainkan orang suruhan manajemen Kompas dengan cara menyiram air aki keras ke spanduk yang digelar.

Aksi sabotase dan intimidasi itu baru terdeteksi saat anggota Komite membongkar spanduk pada pukul 17.00 WIB. Pada saat spanduk digulung, kain spanduk sepanjang 120 meter berisi protes itu terasa basah. Padahal tidak turun hujan petang itu.

Amran, anggota Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), baru sadar bahwa itu cairan itu air aki keras setelah tak lama kemudian tangannya mendadak gatal.

Terlebih, tak lama kemudian ditemukan sebuah botol aki berwarna merah tak jauh dari spanduk itu. Maka, dapat disimpulkan ada orang suruhan yang menyiram spanduk tersebut dengan aki keras dengan maksud sabotase.

Warga 'Dikompori'
Aksi spanduk kemarin memang berbeda dengan aksi sebelumnya. Soalnya, kini Komite menggunakan pengeras suara yang diarahkan ke Gedung Harian Kompas di Jalan Palmerah Selatan No 26, Jakarta Pusat.

Belasan aktivis dari FPPI, AJI, TURC, FSPM, YLBHI, yang mendapat giliran berjaga kemudian menyetel kaset berisi pertemuan Komite dengan Komisi IX hari Senin (22/1) sebelumnya.

Aksi lewat pengeras suara ini mengundang perhatian warga. Beberapa orang warga merasa tertarik sehingga mereka terlihat menyimak dialog antara Komite dengan Komisi IX.

Lalu, seorang warga Palmerah memberi informasi pada anggota Komite bahwa ada orang suruhan manajemen datang untuk memanas-manasi penduduk setempat untuk menyerang aksi yang diadakan Komite.

"Orang ini bilang, kok kami membiarkan saung pengemudi ojek digunakan buat aksi," tutur seorang warga yang kebetulan bekerja sebagai pengojek.

"Saya bilang sama dia, saya juga korban PHK. Saya juga tidak bodoh kalau orang ini punya rencana mengadu domba warga dengan pengunjuk rasa," ujarnya. Tapi dia sendiri menjamin, warga akan bersikap netral dan tidak berpihak pada siapapun.

Hari ini, Kamis (25/1/2007), aksi Komite akan terus berjalan.

"Kita sadar intimidasi yang dilakukan oleh mereka yang tak senang dengan aksi yang digelar Komite akan lebih keras," kata Odie Hudianto dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM).

"Tapi kami tidak akan mundur," tegasnya. (cep/E6)
posted by KOMPAS @ 6:19 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Previous Post
Archives
Powered by

Hit Counter
Hit Counter

Free Blogger Templates
BLOGGER

http://rpc.technorati.com/rpc/ping <