Anggota Koalisi |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup |
Links |
|
Media |
|
|
Thursday, January 18, 2007
|
Surat Terbuka Bambang Wisudo Kepada Kawan
|
Dear Friends,
Sudah lebih dari 40 hari saya tidak bisa menjalankan tugas jurnalistik saya setelah mengalami pemecatan sepihak yang dilakukan oleh Pemimpin Redaksi Kompas Suryopratomo. Saya kira penyelesaian kasus ini masih panjang setelah saya menutup pintu bagi tawaran "golden shakehand" dengan pesangon yang besar. Saya tidak ingin Kompas mengeluarkan uang besar untuk menyelesaikan kasus yang saya hadapi. Cukup pekerjakan kembali ke posisi semula, saya dijamin untuk berkarir secara wajar, serta hak suara dan berserikat saya dihormati. Namun sampai saat ini manajemen Kompas masih enggan memenuhi tuntutan tersebut dan tampaknya bersedia menanggung biaya yang sangat mahal untuk sikap tersebut.
Sejauh ini yang saya dengar Pak Jakob memiliki niat baik untuk mengoreksi kesalahan yang dilakukan oleh Suryopratomo. Akan tetapi Pak Jakob saat ini bimbang ketika Suryopratomo dan kelompoknya mengancam mengundurkan diri beramai-ramai bila saya dipekerjakan kembali. Bagi saya, tidak ada urusan apakah Suryopratomo menjadi pemimpin redaksi atau tidak. Yang penting saya bisa bekerja kembali di Kompas. Saya juga heran mengapa Pak Jakob begitu khawatir Suryopratomo dan kawan-kawannya akan mengundurkan diri bila saya dipekerjakan kembali. Saya tidak yakin mereka benar-benar akan "bedhol deso" bila saya balik ke Kompas. Bagi saya pribadi, kesalahan diakui dan dikoreksi, itu sudah cukup. Tidak perlu mengundurkan diri segala.
Saya berterima kasih atas dukungan yang teman-teman berikan selama ini. Sudah 40 hari kita bergerak dan dukungan kawan-kawan, khususnya AJI dan kawan-kawan lain yang bergabung dalam Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja, masih mantap. Sejauh ini saya masih punya semangat dan energi untuk melawan kesewang-wenangan yang dilakukan manajemen Kompas terhadap diri saya. Kalau mereka tidak mau mengoreksi kesalahannya, tidak mau menghormati Undang Undang yang berlaku di negeri ini, saya akan terus melawan dan terus membongkar kebusukan-kebusukan, yang selama ini ditutup-tutupi, sampai akhir hidup saya. Saya harap kawan-kawan tidak lelah dan tidak bosan menemani saya.
Thanks
Bambang Wisudo |
posted by KOMPAS @
7:10 PM
|
|
2 Comments: |
-
Maju terus, mas...tetap lawan kesewenang-wenangan ini, jangan sampai Kompas itu "bagus" diluar (masyarakat luas) tapi ternyata bobrok didalam.
Salam -mantan wartawan Kompas dari angkatan Tajuk...-
-
Mas wisudo saya mendukung penuh perjuangan Mas dan saya sudah banyak bicara dng rekan2 karyawan dihati kecil para sahahat ingin ikut andil perjuangan mas Wis.. tapi saya dan rekan2 tidak bisa bertindak banyak karena kelangsungan hidup saya dan rekan2 Mas.. tapi saya tetap dukung perjuangan mas untuk kebaikan menentang kapitalis agar adik2 dan anak2 kita bisa menikmati masa2 perburuhan yg baik salam kami dari rekan2 karyawan kompas ( masih aktif ) maaf tidak mencantumkan nama2 harap Mas Wis maklum
|
|
<< Home |
|
|
|
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|
Maju terus, mas...tetap lawan kesewenang-wenangan ini, jangan sampai Kompas itu "bagus" diluar (masyarakat luas) tapi ternyata bobrok didalam.
Salam
-mantan wartawan Kompas dari angkatan Tajuk...-