Anggota Koalisi |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup |
Links |
|
Media |
|
|
Thursday, January 18, 2007
|
Lurah Ganggu Demo Kompas, Aktivis Makin Ngotot
|
Kamis, 18 Januari 2007, 16:10:14 WIB Laporan: Herawatmo
Jakarta, Rakyat Merdeka. Aksi protes yang digelar Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS), atas PHK sepihak Kompas terhadap wartawan sekaligus aktivis Serikat Pekerja kompas Bambang Wisudo, terus berlanjut.
Hari ini (18/1) para aktivis serikat pekerja itu kembali berunjuk rasa. Namun aksi protes yang digelar dengan membentangkan spanduk 120 meter, di depan gedung kompas jalan Palmerah, Jakarta, diusik lurah dan aparat ketentraman dan ketertertiban (tramtib) Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Koordinator Non Litigasi KOMPAS, Winuranto Adhi mengatakan, spanduk yang mereka bentangkan dirampas aparat tramtib kelurahan gelora, kec. Tanah Abang, sekitar pukul 14.00 WIB. Namun perampasan itu gagal, setelah para aktivis yang berunjukrasa itu mempertahankan spanduk itu sekuat tenaga.
Semula, satu regu aparat tramtib yang mendatangi aktivis KOMPAS dengan menaiki mobil kijang, mempertanyakan surat izin aksi unjuk rasa. Usai bertanya, mereka beraksi untuk merebut spanduk pemecah rekor MURI yang dipampang aktivis komite itu.
Lurah maupun aparat tramtib beralasan, pemasangan spanduk itu mengganggu keindahan lingkungan di wilayah kelurahan Gelora. Selain itu, lanjut Winuranto Adhi, aparat kelurahan itu juga diminta pimpinan kompas untuk membubarkan aksi Komite ini.
Winuranto menambahkan, upaya pembubaran dan perebutan spanduk hari ini, merupakan tindakan tidak bersahabat kelurahan Gelora untuk yang kedua kalinya.
"Kemarin, Lurah dan Tramtib datang dua kali untuk membubarkan dan merampas spanduk kami," kata Winuranto yang juga menjabat Wakil Ketua Divisi Serikat Pekerja AJI Jakarta.
Winuranto mengungkapkan, untuk mengatasi kejadian itu terulang kembali, puluhan aktivis komite dan serikat pekerja yang lain, akan menunggu dan mempertahankan spanduk protes PHK dan anti pemberangusan serikat pekerja itu. Komite, lanjut Winuranto, sangat mempertanyakan ulah aparat kelurahan yang berusaha merampas spanduk unjuk rasa itu.
"Aparat tramtib tidak berwenang membubarkan aksi, maupun merampas spanduk kami. Apalagi spanduk itu kan perangkat demo, dan kami sudah memberikan surat pembertahuan kepada Kapolri Jend.Pol. Sutanto," kata jurnalis muda ini menjelaskan.
Winuranto menegaskan, para aktivis tidak akan mundur, bahkan akan lebih gigih berjuang dan mempertahankan spanduk maupun aksi protes ini. atm
|
posted by KOMPAS @
4:03 AM
|
|
|
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|