Anggota Koalisi |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup |
Links |
|
Media |
|
|
Friday, January 26, 2007
|
KOMPAS Berencana Temui Pimpinan Umum Kompas
|
Jumat, 26 Januari 2007, 07:40:05 WIB Laporan: Herawatmo
Jakarta, Rakyat Merdeka. Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS) hari ini Jumat (26/1) berencana mengunjungi kediaman Pimpinan Umum harian Kompas Jakob Oetama, di Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan.
Koordinator KOMPAS, Edy Haryadi kepada Situs Berita Rakyat Merdeka mengatakan kedatangan mereka kali ini, tidak untuk melakukan aksi demonstrasi, tapi bersilahturahmi dengan orang nomor satu di petinggi media Gramedia group itu.
"Ya, kami ingin bertamu, seperti tamu-tamu pak Jakob lainnya," kata Edy.
Sementara itu, dalam aksi spanduk yang digelar di depan harian Kompas, kemarin (Kamis, 25/1), satuan pengaman (satpam) harian Kompas mulai unjuk gigi. Menurut Edy, Wakil Kepala Satpam Kiraman Sinambela dan bawahannya memprovokasi peserta aksi.
Edy mencontohkan, salah satu provokasi terjadi saat Kiraman Sinambela, salah satu satpam yang terlibat dalam penyanderaan Sekretaris Perkumpulan Karyawan Kompas Bambang Wisudo, duduk tak jauh dari peserta aksi di dekat ATM BCA. Jarak duduknya tak sampai 20 cm.
Tak cukup di situ, satpam lain di bawah komando Kiraman yang mengenakan safari biru, juga terlihat mengepung. Tapi, selain Kiraman, tak ada seorang pun yang mengenakan identitas diri di baju safari biru gelap mereka. Tapi provokasi dan intimidasi satpam ini, tak berhasil memancing emosi peserta aksi. Aksi tetap berjalan mulus tanpa insiden berarti.
"Menjelang akhir aksi, peserta aksi juga dikepung oleh sedikitnya belasan satpam," tambah Edy.
Pada saat yang sama, lanjut Edy, mediasi pertama antara manajemen Kompas dan tim litigasi Komite gagal mencapai titik temu. Tim litigasi komite yang terdiri dari Sholeh Ali dari LBH Pers, Ori Rahman dari Kontras, dan Tasya dari LBH Jakarta, serta Odie Hudianto dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri merasa, pertemuan bipartit itu sengaja dibuat buntu. atm |
posted by KOMPAS @
2:29 AM
|
|
|
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|