Anggota Koalisi |
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup |
Links |
|
Media |
|
|
Thursday, January 25, 2007
|
Satpam Kompas Provokasi Aksi Spanduk
|
Jakarta, Kompas Inside. Barangkali karena kesal tak bisa menggerakkan Tramtib, polisi dan warga untuk membubarkan aksi, kali ini satuan pengaman (satpam) harian Kompas mulai unjuk gigi.
Dalam aksi spanduk yang digelar di depan harian Kompas, Kamis (25/1), Wakil Kepala Satpam Kiraman Sinambela mengerahkan anak buahnya untuk memprovokasi peserta aksi. Apalagi tujuannya selain memancing emosi peserta aksi sehingga bentrok. Dengan demikian satpam punya alasan menggulung peserta demo.
Contoh provokasi, Kiraman Sinambela, salah satu satpam yang terlibat dalam penyanderaan Sekretaris Perkumpulan Karyawan Kompas Bambang Wisudo, duduk tak jauh dari peserta aksi di dekat ATM BCA. Jarak duduknya tak sampai 20 cm.
Tak cukup di situ, anak-anak buahnya yang mengenakan safari biru juga terlihat mengepung. Tapi, selain Kiraman, tak ada seorang pun yang mengenakan identitas diri di baju safari biru gelap mereka. Dua orang satpam malah menyorot peserta aksi lebih dari satu jam secara terus-menerus.
Tapi provokasi dan intimidasi satpam ini tak berhasil memancing emosi peserta aksi. Aksi tetap berjalan mulus tanpa insiden berarti.
Menjelang akhir aksi, peserta aksi juga dikepung oleh sedikitnya belasan satpam.
Seorang peserta aksi yang sudah terbiasa berada dalam situasi provokasi malah menyindir satpam Kompas tadi, "Gagal nih yee," seraya disambut senyum beberapa peserta aksi.
Pada saat yang sama, mediasi pertama antara manajemen Kompas dan tim litigasi Komite gagal mencapai titik temu. Tim litigasi Komite yang terdiri dari Soleh Ali dari LBH Pers, Ori Rahman dari Kontras dan Nadya dari LBH Jakarta, serta Odie Hudianto dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri, merasa memang pertemuan bipartit itu memang sengaja dibuat buntu.
Perundingan disengaja tak mencapai jalan temu agar manajemen Kompas bisa meneruskan ke perundingan mediasi tripartit untuk mempermulus permohonan pemecatan Bambang Wisudo.
Sebab, pihak manajemen tetap ngotot bahwa Bambang Wisudo layak dipecat. Sementara tim litigasi Komite berkeras pemecatan terhadap pengurus serikat pekerja dilarang oleh undang-undang. (al/E2) |
posted by KOMPAS @
6:36 AM
|
|
|
|
Previous Post |
|
Archives |
|
Powered by |
|
|