Anggota Koalisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup
Links
Media
Thursday, March 22, 2007
Sekadar Usul Buat Kompas Inside
(ctt redaksi: Surat ini diterima redaksi Kompas Inside dari seorang pembaca beberapa saat lalu. Isi dan usulnya menarik. Redaksi Kompas Inside tak keberatan dengan usul Henri untuk perluasan fungsi blog ini. Bagi pembaca lainnya apabila ada keluhan, kritik, dan kejanggalan berkait dengan pemberitaan Harian Kompas tapi tak bisa dimuat di surat pembaca harian itu, seperti yang dialami Sdr Henri, bisa mengirim ke alamat surat Kompas Inside di lawan.kompas@gmail.com )

SUARA PEMBACA

Salam perjuangan,

Pertama-tama saya ingin mengucapkan rasa salut saya kepada kawan-kawan yang mengelola blog ini.

Meski sibuk sebagai jurnalis profesional di masing-masing media, dan sebagai motor penggerak koalisi anti pemberangusan serikat pekerja (KOMPAS), namun masih bisa mengisi blog ini.

Hasilnya, blog ini cukup aktif. Terbukti sudah lebih dari 5000 orang yang mengakses blog ini.

Selanjutnya, lewat surat ini saya mengusulkan agar blog ini juga berfungsi sebagai wadah bagi pembaca dan pemerhati Harian Kompas dalam menyalurkan kritik, koreksi, pertanyaan, atas pemberitaan yang dimuat di Harian Kompas.

Ide ini saya kira menarik, karena Harian Kompas adalah media besar yang memiliki pengaruh (influence) besar pula kepada masyarakat.

Di dalam pemberitaannya, Harian Kompas tentu kadang tak lepas dari kesalahan. Maka koreksi bisa disampaikan pembaca ke blog ini. Kadang pula Harian Kompas memakai istilah yang bias sehingga pembaca bisa mempertanyakannya di sini.

Saya beri contoh, misalnya soal istilah lumpur yang muncrat di Porong, Sidoarjo.

Masyarakat umum dan kebanyakan media selalu menyebut lumpur yang muncrat itu dengan "Lumpur Lapindo", namun berita di Harian Kompas menyebut "Lumpur Porong".

Pembaca yang kritis tentu merasa masygul. Ada apa ini, kok istilahnya begitu? Apakah Harian Kompas, mau mengarahkan pembaca ke arah persepsi tertentu?

Nah, gerundulen, kegundahan, dan pertanyan-pertanyaan seperti itu bisa dimuat di blog ini.

Ide saya ini ada presedennya lho. Di Jerman, seorang wartawan sebuah koran dengan oplah dan tingkat pengaruh yang besar (namanya Bild), mendirikan blog khusus menampung kritik dan koreksi dari pembaca.

Wah, sambutannya luar biasa. Wartawan itu memilih keluar dari tempatnya bekerja dan memilih mengembangkan blog, karena dia tahu persis ada kebijakan yang tidak benar di dalam kantornya.

Sayang saya lupa alamat blog itu, saya perlu mencari alamatnya di buku diary saya.

Itu saja usul dan masukan saya. Sukses selalu buat kawan-kawan di Komite (KOMPAS) dan AJI Jakarta. Jangan menyerah kawan!!!

Salam hangat,

Henricus X.
Jakarta
posted by KOMPAS @ 12:34 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Previous Post
Archives
Powered by

Hit Counter
Hit Counter

Free Blogger Templates
BLOGGER

http://rpc.technorati.com/rpc/ping <