Anggota Koalisi
Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Buruh Menggugat/ABM (KASBI, SBSI 1992, SPOI, SBTPI, FNPBI, PPMI, PPMI 98, SBMSK, FSBMI, FSBI, SBMI, SPMI, FSPEK, SP PAR REF, FKBL Lampung, SSPA NTB, KB FAN Solo, AJI Jakarta, SBJ, FKSBT, FPBC, FBS Surabaya, PC KEP SPSI Karawang, GASPERMINDO, ALBUM Magelang, FKB Andalas), YLBHI, LBH Pers, LBH Jakarta, Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), PBHI, TURC, LBH Pendidikan, Federasi Serikat Pekerja Mandiri (FSPM), Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI), Serikat Guru Tangerang, Serikat Guru Garut, Federasi Guru Independen Indonesia, ICW, LBH APIK, IKOHI, KONTRAS, PPR, Somasi-Unas, SPR, Arus Pelangi, GMS, LPM Kabar, Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN), Praksis, Forum Pers Mahasiswa Jabodetabek (FPMJ), FMKJ, Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP), FSPI, Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI), Repdem Jakarta, SPN, OPSI, SP LIATA, SPTN Blue Bird Grup
Links
Media
Tuesday, September 25, 2007
Transkrip Rekaman Hakim PHI dan Tim Litigasi Komite
KOMITE ANTI PEMBERANGUSAN SERIKAT PEKERJA
( K O M P A S )

Jl. Dr. Soepomo No.1A Komplek BIER Menteng Dalam Jakarta Selatan 12870
Tlp. 021-8295372/ 83702660 Fax. 021-8295701/83702660
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Transkrip Rekaman Percakapan

Sholeh Ali (Koorninator Litigasi Komite) dengan Hakim Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Jakarta, Tri Endro Budianto yang menawarkan penghentian kasasi kasus Bambang Wisudo ke MA, pada hari Selasa, 11 September 2007.


Tri Endro: Halo Pak Sholeh
Sholeh Ali: Halo pak, apa kabar pak…?

Tri Endro: Ya… baik-baik…
Sholeh Ali: Maaf mengganggu….

Tri Endro: Ya, gimana…
Sholeh Ali: Mengganggu gak pak?

Tri Endro: Nggak, nggak papa….
Sholeh Ali: Enggak ya..

Tri Endro: Nggak..
Sholeh Ali: Ini, tentang pembicaraan yang kemarin dengan bapak itu, saya sudah sampaikan ke klien kami, tapi klien kami kok bingung itu…maksudnya bagaimana ya kira-kira…?

Tri Endro: Maksudnya gimana?
Sholeh Ali: Em… saya sudah sampaikan ke klien kami Mas Bambang yang kemarin bicara sama aku itu, jadi klien kami itu bingung, bisa nggak dijelaskan lagi gitu?

Tri Endro: O.. gitu..
Sholeh Ali: he….em..

Tri Endro: Teman saya itu kemarin kan menawarkan damai atau dading untuk Kasasi ya…masalah itu kan bisa dinego lagi…

Sholeh Ali: Jadi Kompas menawarkan ke bapak gitu ya..
Tri Endro: Ha…?

Sholeh Ali: Kompas bertemu bapak gitu ya…?
Tri Endro: Iya…


Sholeh Ali: Itu kapan pak ya….
Tri Endro: A.. itu dari teman saya juga…

Sholeh Ali: Dari teman bapak ya…
Tri Endro: Mereka itu teman-teman saya..

Sholeh Ali: O…. manajemennya teman bapak ya…
Tri Endro: Iya…

Sholeh Ali: O.. siapa pak ya….
Tri Endro: Saya tidak tahu manajemennya itu siapa…pokoknya manajemennya itu ketemu teman saya gitu…mereka ketemu teman saya..

Sholeh Ali: Kapan itu pak ya…
Tri Endro: Kemarin…

Sholeh Ali: O… kemarin
Tri Endro: Kemarin, iya…

Sholeh Ali: Ketemunya dimana pak…
Tri Endro: Biasa lewat telepon..

Sholeh Ali: O… lewat telepon
Tri Endro: Lewat telepon, iya…kan dia bilang saya dari SP, kalau saya dari SP kan mungkin saya lebih dekat, “Kamu kenalkan sama Pak Ali?” oya saya kenal dengan Pak Sholeh, “mungkin lewat pak Tri lah… mungkin bisa bantu saya…”

Sholeh Ali: Kenapa tidak ke Majelis Hakim gitu pak ya… bapak kan bukan majelis hakimnya, itu kira-kira apa pandangan Kompas? Karena kedekatan bapak atau kenapa ngga lewat majelis hakim gitulah kira-kira?
Tri Endro: Ya itu kan perkara sudah diputus…. Ini hanya upaya perdamaian aja, upaya perdamaian, kan maksudnya Kompas dari pada itu lama, kemudian kasasinya juga mungkin belum tentu, ya kan kita tidak bisa mengira menang atau kalah, putusan itu dikuatkan hakim atau tidak dikuatkan, nah… daripada menunggu lama, dari manajemen kompas itu.. kan kenal sama teman-teman saya…kebetulan saya dari SP “kenal Pak ali” lho saya kenal Pak Sholeh Ali, “Mbok saya dibantu, ditawarkan perdamaian”, lha kemarin saya bilang ke Pak Sholeh Ali kan? Gimana baiknya, terserah gimana baiknya… gitu kan…ngga ada masalah apa-apa, kan memang itu dari pada itu belum tentu di Mahkamah Agung.., ya kita juga tidak berandai-andai, ya itu kan lama… belum tentu juga dikabulkan…, rugi semua kan? Lha ini ditawarkan .. sudahlah … ga usah mlalui proses kasasi…tapi diclearkan untuk uang pesangonnya ditambah 2 kali lipat…. Itu pun kalau mau…


Sholeh Ali: Pak, kalau boleh tahu, putusan yang anti union itu, pertimbangannya seperti apa pak ya kalau boleh saya tahu…? Atau bagaimana pertimbangan majelis hakim yang mengalahkan Bambang Wisudo dalam tanda kutip, kira-kira bapak tahu penjelasannya secara hukum?
Tri Endro: Saya ini kan ndak ngikuti pak….saya kan ga’ ngikuti putusan majelis lainnya kan….lagian itu kan ada kode etiknya kan…jadi saya tidak mau mencampuri urusan lain untuk itu…. Cuma ini kan sudah putus…saya juga belum tahu putusannya seperti apa pak.. saya belum tahu kan masih difile-in… cuman dari salah satu pihak itu, kemarin kan majelisnya Pak Heru, Pak Saut sama Anton ya? Mungkin itu juga dari majelis itu yang nawarin, nelpon saya

Sholeh Ali: Oh…majelis itu ngomong sama bapak juga ya…
Tri Endro: Iya…iya yang nelpon saya…tapi bukan Pak Heru ya… bukan Pak Heru… tapi dari salah satu majelisnya…itu dari majelisnya sendiri yang ngomong saya..

Sholeh Ali: Itu ngomongnya sejak Kompas telepon atao sebelumnya pak….?
Tri Endro: O Saya tidak tahu…itu sudah putus itu, putus minggu kemarin, baru minggu kemarin hubungi saya…itu teman saya sesama mejelis juga

Sholeh Ali: Tapi sempat minta pertimbangan ke bapak juga majelis hakim?
Tri Endro: Tidak… saya juga tidak mau… saya juga tidak mau ikut campur… itu mutlak kewenangan majelis… saya gak mau ikut campur…Cuma saya seperti itu.. kalo bisa itu Bantu saya pak untuk itu, dan saya juga ga’ tau manajemennya siapa, saya dapetin dari majelisnya juga…

Sholeh Ali: Mungkin gini pak ya … mungkin dari Kompas nelpon ke majelis terus suruh menyampaikan ke bapak terus untuk jadi mediator?
Tri Endro: O saya tidak tahu juga itu

Sholeh Ali: Tapi bapak dari Kompas kira-kira seperti itu?
Tri Endro: Iya betul… dari Kompas ditawarkan untuk apa namanya membantu menyelesaiakan masalah ini… kalo dari Pak Bambang ga’ mau ya ga papa…

Sholeh Ali: Baik pak saya terima kasih banyak bapak sudah memberikan alternatif dan tawaran dan saya sudah sampaikan biar ini jelas aja pertanyaan dari klien terus saya sampaikan lagi ke beliau kan begitu… untuk kemarin itu masih bingung mikir-mikir, kira-kira seperti itu… jadi saya terima kasih … terus sudah mengganggu ngobrol-ngobrol gitu ya… bapak sebagai guru saya lah… bagaimanapun saya harus berkoordinasi sama bapak..
Tri Endro: Iya, ngga papa…

Sholeh Ali: Terima kasih Pak Endro…
Tri Endro: Jadi gimana belum ada itu.. dari Pak Bambang-nya belum ada informasi pikir-pikir…?

Sholeh Ali: Dari Pak Bambang masih pikir-pikir bapak… dan apa…dalam menyatakan kasasi ini masih mikir-mikir dan kayaknya mau langsung… ga tau deh apa keputusannya mo kasasi atau belum itu belum jelas… jadi masih mikir-mikir.. ini harus bertanya dulu ke Pak Indro biar jelas gitu…
Tri Endro: Iya.. jadi ini masih bisa…terbuka untuk bernegosiasi lagi… jadi terbuka menghubungi lagi… kalo bisa berunding ya berunding lagi…soal PHK

Sholeh Ali: Kalo klien kami dari dulu ingin bertemu dengan “dedengkot” Kompas yang namanya Jakob Oetama selama sampai gugatan ini masuk (saat ini) tidak bisa bertemu, pinginnya ketemu juga sama Pak Jakob Oetama itu… mungkin… , tapi ga juga mungkin jalan keluar nanti akan ketemu juga … mungkin… dari dulu dia pengen ketemu ngobrol sama Pak Jakob Oetama, pemilik uatama (kompas) pak…
Tri Endro: Begitu ya…

Sholeh Ali: Iya…kira-kira seperti itu, dan ini saya terima kasih sudah mengganggu bapak.. dan saya terima kasih sekali…
Tri Endro: Iya…sama-sama saya ga papa kok…ini untuk kedua belah pihak…dan memang, memang ini dari sana, saya Cuma perantara saja, karena mungkinkan (pertimbangnnya) saya dari SP, nah… dan kebetulan kenal Pak Soleh Ali juga.. maka dari itu saya diminta mendamaikan… terus terang saya tidak ada kepentingan, kalau dari Pak Bambang menolak ya ga papa, tidak ada pemaksaan, semua kembali pada Pak Bambang sendiri, dan Pak Sholeh Ali sebagai kuasa hukmnya untuk menerangkan mengenai upaya perdamaian atau dading…cuman selama ini… upaya ke MA kan lama waktunya… terus kemudian dari segi menang kalahnya kan belum tentu…bisa juga dikuatkan bisa dilemahkan putusan PHI…kalau begitu kan akhirnya dirugikan semua… itu aja, pertimbangan saya itu saja…

Sholeh Ali: Iya pak terima kasih banyak pak…
Tri Endro: Iya…

Sholeh Ali: Assalamualaikum..
Tri Endro: Pak Ali, ada lagi… tolong saya dikabari lagi kalau ada perkembangan baru saya dikabari lagi….

Sholeh Ali: Baik pak… ini kan keputusan bukan ke kami…. Kita hanya penyambung lidah, seperti saya bilang kita hanya melayani klien saja…
Tri Endro: Oke yang penting ada koordinasi saja..kalo ada perkembangan hubungi saya lagi…

Sholeh Ali: Baik-baik… saya sama Kompas juga cukup punya apa….kita punya kedekatan asal dalam hal yang prinsip kita tetap saja ada garis-garis tertentu kan pak…
Tri Endro: Oke…

Sholeh Ali: Terima kasih banyak, wassalamualaikum…
Tri Endro: Waalaikum salam… sama-sama Pak Ali ya…




Baca juga:

Ada Apa Dibalik Pengadilan Kompas?

Pernyataan Sikap FSP soal Putusan PHI

Gugatan Wartawan Kompas Kalah di PHI

Disnaker Peringatkan Union Busting Kompas

Komisi IX DPR Desak Kompas Pekerjakan Bambang Wisudo

Disnaker Anjurkan Kompas Pekerjakan Bambang Wisudo

Isi Putusan Disnaker DKI soal Permohonan PHK Suryopratomo

Kompas: Amanat Hati Nurani Karyawan?
posted by KOMPAS @ 11:43 PM  
1 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Previous Post
Archives
Powered by

Hit Counter
Hit Counter

Free Blogger Templates
BLOGGER

http://rpc.technorati.com/rpc/ping <